NEWCASTLE DISEASE
Sinonim : Sampar Ayam , Tetelo 
Newcastle Disease ( ND ) 
          Adalah penyakit yang sangat menular, menyerang unggas, ditandai oleh adanya gejala tortikolis, diare putih kehijauan, serta tingginya angka kematian penderita. 
a.     Etiologi 
o   Penyakit ini disebabkan oleh Paramyxovirus-1 ( NDV-1 ) dari family Paramyxoviridae. 
o   Ada tiga tipe virus ND, yaitu tipe velogenik ( terdiri dari sub-tipe neuro – tropic, pneumo-tropic dan viscera-tropic ), mesogenik dan lentogenik. Tipe velogenik yang paling sering menimbulkan wabah. 
b.    Gejala Klinis 
o   Masa inkubasi berkisar 2-7 hari
o   Ayam terlihat lesu, nafsu makan berkurang, tetapi nafsu minum meningkat 
o   Jengger dan pial pucat kebiruan ( sianosis ), suaranya ngorok, dan sulit bernafas ( megap-megap ) disertai keluarnya leleran berlendir dari paruh
o   Ada gejala saraf yang ditandai dengan kelumpuhan, leher terpuntir ( tortikolis ) dan sayap terkulai lemas
c.      Perubahan Patologi Anatomi ( PA )
o   Perubahan yang menonjol adalah perdarahan pada alat-alat pencernaan, seperti proventrikulus, ventrikulus dan usus halus. Bentuk perdarahan dapat berupa perdarahan ptekie atau ekimose. Perdarahan tersebut juga dapat diamati pada seka tonsil. 
o   Limpa membesar, kongesti dan kadang-kadang atrofi dapat diamati pada akhir perjalanan penyakit
o   Hati membesar dan atrofi 
o   Paru-paru meradang, kantong udara menebal dan suram
o   Nekrosis dan ulser sering terlihat pada saluran pencernaan
d.    Epidemiologi 
o   Tingkat morbiditas penyakit sangat tinggi yaitu sekitar 90-100% dengan tingkat kematian penderita hamper 100%
o   Biasanya wabah terjadi pada peralihan musim, dari musim panas ke musim hujan atau sebaliknya, yaitu pada saat ayam mengalami stress
o   Hampir semua jenis unggas dan bangsa burung peka terhadap penyakit ini
o   Penyakit dapat ditularkan dapat berupa kontak langsung antara unggas sakit dengan yang sehat. Disamping itu, penularan juga terjadi secara kontak tidak langsung antara unggas yang sehat dengan orang, bahan-bahan atau alat-alat, debu dan udara yang tercemar ND
e.      Diagnosa
o   Diagnosa penyakit didasarkan pada gambaran epidemiologi, gejala klinis dan perubahan Patologi Anatomi ( PA )
o   Diagnosa definitive dilakukan di laboratorium dengan mengisolasi virus ND, melakukan uji serologi, dan pemeriksaan histopatologi
f.      Diagnosa Banding 
o   Kecuali angka morbiditas dan angka kematian penderita yang sangat tinggi, penyakit ND sering sekali sulit dibedakan dengan penyakit unggas lainnya
o   Infectious Bronchitis
o   Infectious laryngotracheitis 
o   Chronic respiratory disease
o   Coryza / snot
o   Avian enchepalomyelitis
o   Penyakit gumboro
g.     Pengobatan 
Tidak dapat diobati
h.    Tindakan Pencegahan / pengendalian 
o   Ayam yang sakit dipisahkan dari ayam yang sehat
o   Ayam yang sakit di eliminasi
o   Ayam yang sudah mati dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur
o   Kandang dan kelengkapannya dicuci hamakan dengan desinfektan 
o   Dilakukan vaksinasi sesuai umur ayam. Untuk ayam yang kurang dari umur 1 minggu divaksin dengan straint F atau B1 melalui tetes mata. Ayam dewasa divaksin dengan straint lasota 9 umur 1 bulan ) atau kumarov ( umur 4 bulan atau lebih ) dengan suntikan
o   Untuk mengethaui tingkat kekebalan yang ditimbulkan karena vaksinasi perlu diambil serum untuk pemeriksaan serologis. Apabila tingkat kekebalan kelompok kurang dari 50%, dianjurkan untuk segera melakukan vaksinasi ulang
i.       Material Untuk Pemeriksaan Laboratorium
o   Untuk isolasi virus ND dapat diambil specimen trachea, paru-paru, otak dan usus. Specimen tersebut dikirim dalam keadaan segar atau dalam media transfort ( air pepton, gliserin fosfat buffer 50% atau hank’s dengan antibiotika )
o   Specimen untuk pemeriksaan histopatologi adalah otak, trachea, paru-paru, proventriculus, usus, seka tonsil, limfa, hati, jantung, ginjal dalam formalin 10%.